Diduga Depresi, Pemuda Banyuwangi Akhiri Hidupnya Gantung Diri

Petugas kepolisian Polsek Kalipuro bersama Bhabinsa, perangkat Desa dan warga sekitar, saat mendatangi korban gantung diri di Desa Pesucen, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Kamis (16/11/2023)(dokumen Polsek Kalipuro untuk blok-a.com)
Petugas kepolisian Polsek Kalipuro bersama Bhabinsa, perangkat Desa dan warga sekitar, saat mendatangi korban gantung diri di Desa Pesucen, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Kamis (16/11/2023).(dokumen Polsek Kalipuro untuk blok-a.com)

Banyuwangi, blok-a.com – Nasib tragis menimpa seorang pemuda berinisial AA (19) warga Desa Pesucen, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Diduga depresi pasca ditinggal selingkuh sang kekasih, AA nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri, Kamis (16/11/2023).

Salah seorang saksi NI (34) bibi korban, mengaku sebelum kejadian, korban sempat curhat pada dirinya bahwa pacar korban berselingkuh.

Sementara itu, Kapolsek Kalipuro, AKP Hadi SH, saat dikonfirmasi blok-a.com, membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia menjelaskan, korban gantung diri menggunakan tali tampar warna biru yang diikatkan pada ventilasi kamarnya.

“Tinggi ventilasi ke tanah kurang lebih 2 meter, korban ditemukan dalam posisi duduk, kepala menghadap ke utara, jarak tali dari plavon ke leher setengah meter. Panjang tali tampar berwarna biru kurang lebih 4,5 meter,” terang AKP Hadi, Jumat (17/11/2023) siang.

Menurut keterangan bibi korban, sebelum kejadian korban juga sempat mengatakan kalau dia akan bekerja di Bali untuk melupakan pacarnya.

Sekira pukul 22.00 WIB, saksi masih melihat korban berada di dalam rumah dalam keadaan murung dan termenung.

“Pada saat itu, saksi sempat bertanya kepada korban, apakah ada masalah akan tetapi korban menjawab tidak ada masalah, hanya masalah kecil. Setelah itu korban ditinggal oleh bibinya tersebut,” ungkapnya.

Pagi hari sekira pukul 06.30 WIB, kata saksi, ada orang yang mencari ayah korban. Bibi korban pun memanggil-manggil, akan tetapi tidak ada jawaban.

Kemudian tamu tersebut meminta tolong pada bibi korban agar dicarikan ojek untuk mengantarkan pulang.

Dari situlah, saksi berinisiatif mencari korban untuk mengantarkan tamu tersebut.

“Begitu memasuki kamar korban, saksi terkejut dan langsung berteriak memanggil suaminya saat melihat korban sudah terjerat menggunakan tali tampar berwarna biru dalam keadaan duduk,” urai AKP Hadi.

Selanjutnya mereka menghubungi ketua RT dan warga lain. Saat mereka mengecek ke TKP, melihat korban sudah tidak bergerak dalam posisi terjerat tali tampar di ventilasi kamarnya menggunakan tali tampar warna biru.

“Kemudian ketua RT menghubungi Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kepala Desa Pesucen dan diteruskan ke Polsek Kalipuro,” ujarnya.

Dari hasil olah TKP, selama ini korban tinggal bersama ayahnya lantaran ayah dan ibunya sudah bercerai.

Dari hasil pemeriksaan luar dari Puskesmas Pesucen, tidak ada tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan di tubuh korban.

Keterangan beberapa saksi, korban bunuh diri diduga karena frustasi diputus cinta oleh pacarnya.

“Sementara, pihak keluarganya menerima atas meninggalnya korban dan tidak bersedia untuk dilakukan autopsi,” pungkas AKP Hadi. (kur/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?