Hj Shinta Nuriyah Buka Bersama Ratusan Dhuafa di Halaman Kantor Bupati Probolinggo

Buka bersama ratusan kaum dhuafa di halaman depan Kantor Bupati Probolinggo pada Kamis (28/3/2024) sore.
Buka bersama ratusan kaum dhuafa di halaman depan Kantor Bupati Probolinggo pada Kamis (28/3/2024) sore.

Probolinggo, blok-a.com – Istri mendiang mantan Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Hj Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid melakukan buka puasa bersama ratusan kaum dhuafa di halaman depan Kantor Bupati Probolinggo pada Kamis (28/3/2024) sore.

Buka bersama ini dihadiri oleh Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo Ugas Irwanto, SSos, MSi didampingi Pj Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Rita Erik Ugas Irwanto, Forkopimda, Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Heri Sulistyanto, Wakil Ketua Umum MUI Kabupaten Probolinggo KH Wasik Hannan, Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo H Ahmad Muzammil serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Probolinggo.

Kegiatan yang disupport oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo dan Karang Taruna Kabupaten Probolinggo ini diikuti oleh lintas agama yang ada di Kabupaten Probolinggo.

Serta organisasi kemasyarakatan dan organisasi kepemudaan di Kabupaten Probolinggo. Mereka berbaur menjadi satu kesatuan dan kesadaran sebagai sesama saudara di Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan 450 paket sembako bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Probolinggo kepada 450 kaum dhuafa dari kalangan abang becak, pemulung, buruh tani, tukang parkir dan pedagang pasar tradisional.

Di saat bersamaan diserahkan ribuan takjil hasil kolaborasi Karang Taruna Kabupaten Probolinggo dengan sejumlah organisasi Masyarakat diantaranya HIPMI, Tagana dan Pramuka. Total ada sekitar 5.000 takjil yang dibagikan kepada para pengguna jalan di depan Kantor Bupati Probolinggo.

Pj Bupati Probolinggo Ugas Irwanto mengaku cukup bangga dengan kehadiran Hj Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid yang telah hadir di Kabupaten Probolinggo di bulan Ramadhan untuk menyapa dan memberikan wejangan untuk selalu merawat semangat pluralism dan menjaga toleransi antar umat beragama demi terwujudnya persatuan dan kesatuan.

“Saya berharap agar kita semua sebagai komponen bangsa senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan dan tidak menjadikan perbedaan suku, agama dan budaya sebagai penghalang untuk bersatu dan maju bersama membangun Kabupaten Probolinggo yang kita cintai ini,” ujarnya.

Terkait dengan pelaksanaan ibadah puasa yang saat ini sedang dijalani oleh umat muslim, Pj Bupati Ugas berharap agar ibadah puasa di bulan suci Ramadhan ini lebih bermakna dan tidak hanya sekedar menyisakan rasa haus dan dahaga saja.

“Saya ingin mengajak untuk menjadikan bulan puasa ini sebagai bulan pengendalian diri sehingga mempunyai makna bahwa kita sebagai hamba Allah dituntut untuk memiliki tanggung jawab personal dan sosial,” tegasnya.

Sementara Hj. Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid mengatakan bahwa pihaknya sudah puluhan kali berkunjung dan berkeliling untuk mengadakan sahur bersama dan buka bersama. Namun ia lebih menonjolkan sahur bersama dari pada buka bersama.

“Buka dan sahur itu tentunya sangat berbeda. Kalau buka itu adalah membatalkan puasa. Jika sahur untuk mengajak semua bersiap-siap melaksanakan ibadah puasa. Buka puasa itu sudah banyak yang melaksanakan. Karena ada anjuran barang siapa yang memberikan makan kepada orang yang berpuasa akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda,” katanya.

Menurut Hj Shinta Nuriyah, sudah banyak sekali yang menyelenggarakan buka puasa bersama. Tapi banyak juga dengan niatan yang berbeda. Banyak manusia yang mengadakan buka puasa Bersama, padahal yang mengadakan tidak puasa. Kadang-kadang yang diajak banyak yang tidak puasa.

“Tapi kalau sahur mengajak mereka bisa menunaikan puasa dengan sebaik-baiknya. Kegiatan ini memang sudah dilakukan sejak mendampingi Gus Dur. Sasarannya adalah kaum dhuafa, fakir miskin dan kaum marjinal. Saya sadar, saya orang Indonesia yang masyarakatnya majemuk yang terdiri dari suku, bahasa dan agama,” jelasnya.

Hj Shinta Nuriyah mengajak kepada semuanya harus hidup rukun dan tidak boleh memecah belah bangsa dan negara Indonesia. Tapi justru untuk mempersatukan bangsa dan negara ini. Karena bagaimanapun, persatuan dan kesatuan merupakan pilar utama tegaknya Republik Indonesia. Kalau saling bertengkar maka negara akan hancur.

“Saya mengajak semua elemen masyarakat dari suku dan agama apa saja untuk menyelenggarakan sahur Bersama. Hal ini supaya saudara yang Islam bisa menunaikan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya. Ini ungkapan rasa persatuan, saling menghargai dan tolong menolong diantara saudara sebangsa dan setanah air. Karena pada hakekatnya kita adalah satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa. Oleh karena itu kita harus rukun diantara anak sesama bangsa,” terangnya.

Lebih lanjut Hj Shinta Nuriyah menegaskan disamping kenegaraan, kegiatan ini bertujuan untuk menjelaskan tentang puasa. Dimana puasa mengajarkan semua untuk saling toleransi dan melaksanakan perbuatan yang baik.

“Puasa mengajarkan kepada kita tentang akhlak dan budi pekerti yang luhur. Selain itu mengajarkan tentang kesabaran, kejujuran, keadilan dan masih banyak yang lain. Semua umat muslim yang berimanan diwajibkan berpuasa agar kita menjadi orang yang bertaqwa. Syaratnya harus menjalankan syarat-syarat di bulan puasa seperti akhlak dan budi pekerti yang luhur. Saya harap berpuasa yang revolusioner dan bukan formalistis,” tambahnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan buka puasa Hj Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Pj Bupati Ugas dan Pj Ketua TP PKK Rita Erik, Forkopimda, Pj Sekda Heri dan sejumlah pejabat bersama kaum dhuafa.(kim/adv)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?