Banyuwangi, blok-a.com – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggelar operasi pasar murah elpiji atau LPG 3 kg bersubsidi di 12 Kecamatan sejak hari Senin (24/7/2023) hingga Sabtu (29/7/2023).
Namun, warga banyak mengeluhkan gelaran operasi pasar tersebut tidak merata dan terkesan pilih kasih.
Pasalnya, banyak wilayah yang juga mengalami kelangkaan elpiji namun tak dapat jatah operasi pasar.
Seperti yang disampaikan Holip, warga Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru pada blok-a.com.
“Warga Kalibaru mengalami kelangkaan gas LPG 3 kg bersubsidi hingga hari ini sudah berjalan 15 hari,” kata Holip.
Dampak terjadinya kelangkaan tersebut, warga yang biasanya membeli gas LPG 3 kg di warung seharga Rp18 ribu/tabung gas, saat ini naik menjadi Rp22 ribu/tabung gas.
Menurut Holip, agar mendapatkan barang tersebut dirinya harus bersusah payah mencari dari warung ke warung.
“Gas LPG 3 kg walaupun seharga Rp 22 ribu/tabung tetap saya beli meskipun dalam keadaan tidak bersegel. Karena kalau nggak pakai gas LPG saya masak pakai apa. Kompor minyak sama pawon di rumah sudah tidak ada,” ungkap Holip dengan wajah yang lesu.
“Seharusnya pemerintah gelar operasi pasar murah LPG 3 kg, merata di seluruh Kecamatan yang ada di Banyuwangi. Sebab seluruh warganya merasakan dampaknya, tidak pilih kasih seperti ini,” pintanya.
Berikut data pelaksanaan gelar operasi pasar murah LPG 3 kg bersubsidi di Kabupaten Banyuwangi yang diperoleh blok-a.com, dari Diskop UMKM bidang Perdagangan Banyuwangi.
Senin (24/7/2023) kegiatan di laksanakan di Kecamatan Banyuwangi dan Kecamatan Rogojampi. Selasa (25/7/2023) diselenggarakan di Kecamatan Genteng dan Kecamatan Muncar.
Rabu (26/7/2023) bertempat di Kecamatan Cluring dan Kecamatan Kalipuro. Kamis (27/7/2023) bertempat di Kecamatan Srono dan Kecamatan Purwoharjo.
Jumat (28/7/2023) bertempat di Kecamatan Giri dan Kecamatan Glagah. Sabtu (29/7/2023) bertempat di Kecamatan Licin dan Kecamatan Wongsorejo. (kur/lio)
Discussion about this post