Banyuwangi, blok-a.com – Wilayah Kabupaten Banyuwangi saat ini mulai memasuki musim peralihan atau pancaroba.
Dalam menghadapi perubahan musim seperti ini, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyakit. Terutama penyakit Demam Berdarah (DBD) dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa).
Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Banyuwangi, Amir Hidayat, mengatakan, pada musim pancaroba cenderung meningkatkan resiko DBD dan ISPA.
“Cuaca seperti ini menjadi lingkungan yang ideal bagi perkembangan nyamuk Aedes Aegypti, penyebab penyakit DBD,” jelas Amir Hidayat, Selasa (5/12/2023).
Pancaroba dengan suhu yang hangat akibat hujan dan kemudian panas lagi, sangat mendukung pertumbuhan dan perkembangan nyamuk Aedes Aegypti.
“Kita perlu kewaspadaan dan penanganan khusus untuk mengurangi populasi perkembangan nyamuk tersebut,” terangnya.
Dalam upaya pencegahan DBD, masyarakat diimbau untuk menerapkan Pemberantasan Sarung Nyamuk (PSN) dengan prinsip 3M, yakni:
1. Menguras bak penampungan air secara rutin.
2. Menutup tempat penampungan air yang tidak berhubungan dengan tanah, lalu
3. Membersihkan tempat yang dapat menimbulkan genangan air.
Lebih lanjut Amir Hidayat juga menekankan tentang pentingnya ke hati-hatian, jika ada orang yang terserang nyamuk Aedes Aegypti, lantaran bisa menularkan serangan disekitarnya dalam radius 100 meter.
“Dinkes Banyuwangi telah menyediakan obat pembunuh jentik nyamuk atau Abate secara gratis, dan telah disediakan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat,” tegas Amir Hidayat.
Menurutnya, apabila ada warga yang tidak bisa menguras bak penampungan air secara rutin, dapat mempergunakan Abate sebagai alternatif.
“Selain DBD, pada musim pancaroba juga meningkatkan resiko ISPA, suhu ekstrem bisa menyebabkan penurunan imunitas tubuh dan menjadikan rentan terhadap virus bakteri penyebar ISPA,” ungkapnya.
Menghadapi musim pancaroba, Dinkes Banyuwangi telah menyiapkan berbagai hal, diantaranya, penambahan tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan guna melakukan pemantauan, penyelidikan dan pencegahan secara tepat dan akurat.
Berdasarkan data Dinkes, mulai Januari hingga November 2023, tercatat ada 304 kasus DBD di Banyuwangi, yang cendereng meningkat karena dampak dari musim kemarau panjang.
Oleh sebab itu, masyarakat diharapkan agar tetap waspada dan menjaga kesehatan dalam menghadapi perubahan musim.
“Jaga imunitas dan stamina tubuh dengan mengkonsumsi air mineral, vitamin atau madu, serta giat berolahraga agar bisa menghadapi serangan ISPA dengan lebih baik,” harap Amir Hidayat pada masyarakat. (kur/lio)
Media Sosial